Proses perkecambahan biji tanaman merupakan suatu rangkaian kompleks dari perubahan-perubahan morfologi, fisiologi dan biokimia. Proses perkecambahan yang baik menjadi salah satu syarat utama tanaman akan tumbuh baik dan subur di masa muda (juvenile).
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan dan perkembangan embrio. Hasil perkecambahan ini adalah munculnya tumbuhan kecil dari dalam biji. Proses perubahan embrio saat perkecambahan adalah plumula tumbuh dan berkembang menjadi batang, dan radikula tumbuh dan berkembang menjadi akar.
Perkecambahan biji berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim, hidrolisis cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormon ke daerah titik tumbuh atau daerah lainnya, serta asimilasi (fotosintesis).
Secara fisiologi, proses perkecambahan berlangsung dalam beberapa tahapan penting, meliputi: (Mayer dan Mayber, 1975)
- Absorbsi air
- Metabolisme pemecahan materi cadangan makanan
- Transpor materi hasil pemecahan dari endosperm ke embrio yang aktif tumbuh.
- Proses-proses pembentukan kembali materi-materi baru.
- Respirasi
- Pertumbuhan
Faktor-Faktor Proses Perkecambahan Biji
Faktor internal proses perkecambahan biji ditentukan keseimbangan antara promoter dan inhibitor perkecambahan, terutama asam gliberelin (GA) dan asam abskisat (ABA).
Faktor eksternal yang merupakan ekologi perkecambahan meliputi air, suhu, kelembaban, cahaya, dan adanya senyawa-senyawa kimia tertentu yang berperilaku sebagai inhibitor perkecambahan. (Mayer dan Mayber, 1975)
Pustaka
Mayer, A.M and A. Poljakoff-Mayber., 1975. The Germination of Seeds. Second Edition. Volume 5. Pergamon Press Ltd. USA. pp:48-50.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar