Kopi menempati peringkat 2 setelah air putih dalam hal minuman di dunia. Kopi merupakan komoditas utama ekspor ketiga di bawah minyak bumi dan gas. Dengan tiga jenis kopi varietas unggul, Indonesia menempati urutan ketiga sebagai pemasok kopi dunia sesudah Brasil dan Kenya sesuai data FAO. Jenis kopi tersebut adalah Kopi Sumatera, Kopi Sulawesi dan Kopi Luwak. Dari ketiga jenis kopi tersebut, yang paling unik adalah Kopi Luwak. Meski menempati posisi ketiga dari yang lain, Kopi Luwak merupakan kopi yang paling dicari.
Secara umum, Kopi Luwak merupakan biji kopi matang yang dimakan oleh binatang Luwak dan dikeluarkan bersama kotoran binatang tersebut.
Kopi Luwak sebenarnya berasal dari biji kopi biasa. Yang menjadi pembeda dari yang lain adalah proses pengolahannya. Biji kopi yang telah dimakan oleh Luwak keluar bersama kotorannya. Melalui kotoran ini para petani kopi memanen biji Kopi Luwak. Memang kedengaran begitu menjijikkan. Padahal kopi yang sudah melewati proses fermentasi dari lambung Luwak memiliki rasa yang lembut dan terbebas dari zat asam.
Selain itu Kopi Luwak memiliki nilai jual yang tinggi. Jenis kopi ini masuk dalam Guiness Book of Records sebagai kopi termahal di dunia. Seandainya kopi tersebut tidak terlalu mahal, tentu menempati posisi pertama sebagai varietas unggul. Bayangkan, harga 1 kg kopi Luwak di Indonesia mencapai Rp1.300.000,00. Sedangkan harga di pasaran dunia melambung tinggi 635 US dolar per kilogram Kopi Luwak. Di negara kita, untuk menikmati secangkir kopi ini harus merogoh kocek Rp100.000,00. Sedangkan di Amerika harganya berkisar kurang lebih 400-500 ribu rupiah.
Banyak yang beranggapan bahwa Kopi Luwak hanya mitos belaka. Padahal negara kita memiliki perkebunan Kopi Luwak di kawah Gunung Ijen, Surabaya. BUMN ini dikuasai oleh PT Perkebunan Negara 12 (PPTN 12) yang kantornya berada di Jl. Rajawali 44 Surabaya.
Sebenarnya proses pengolahan Kopi Luwak cukup singkat. Pertama, petani boleh memetik buah kopi yang sudah matang di pohon (berwarna merah) atau membiarkan biji kopi yang matang jatuh sendiri. Yang kedua, para petani bisa membiarkan luwak untuk memakan kopi yang dipetiknya atau melepas luwak untuk mencari sendiri kopi yang sudah jatuh. Biasanya, kopi pilihan luwak sendiri adalah yang terbaik tapi jumlahnya sedikit. Jika para petani menginginkan hasil yang banyak, mereka bisa memberikan biji kopi yang dipetiknya pada luwak. Luwak tidak bisa memilih biji kopi yang terbaik dengan cara itu. Sehingga dihasilkan biji Kopi Luwak yang tidak otentik tetapi banyak.
Selanjutnya luwak akan mengeluarkan biji kopi secara utuh dalam bentuk feces. Luwak hanya mencerna daging buahnya saja. Setelah dicerna, biji kopi ini menjadi berfermentasi dan matang lebih sempurna. Hal ini terjadi karena di dalam perut luwak terdapat kandungan protein yang bisa membantu proses tersebut.
Biji Kopi Luwak adalah yang berwarna kekuningan dan wangi. Sedangkan biji kopi biasa berwarna hijau dan kurang wangi. Jadi petani harus memisahkan dari feces, membersihkan lalu menjemurnya.
Biji Kopi Luwak ini adalah biji kopi terbaik karena bisa diminum tanpa gula dengan rasa getar dan aroma kopi yang begitu nikmat.
Kopi Luwak yang berasal dari Indonesia ini sudah terkenal di dunia dan menyandang gelar sebagai kopi teraneh dan termahal.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar