Yayan Ruhian alias Mad Dog panggilannya di film The Raid menjadi pembicaraan banyak fans yang melihat serunya aksi film The Raid. "Kurang gregret" adalah perkataan Mad Dog kepada sersan Jaka untuk mengajak bertarung dengan tangan kososng. "kurang greget, ini baru greget" terdengar begitu menarik, keren sekaligus lucu.
Jika Anda sudah menonton film 'Merantau' dan sempat melihat 'The Raid', pasti mengingat sosok Yayan Ruhiyan alias Mad Dog. Wajahnya dingin, gaya bertarungnya brutal, dan pasti membuat Anda bergidik jika berhadapan dengannya.
Biografi Yayan Ruhian aka Mad Dog
Yayan, begitu ia akrab disapa, adalah aktor Indonesia yang mengawali karirnya di dunia film layar lebar lewat perannya di film "Merantau" sebagai Eric. Semua film yang dibintanginya adalah film aksi yang membutuhkan teknik ilmu beladiri yang memang sangat dikuasainya karena hobinya menekuni olahraga beladiri. Namanya mencuat setelah ia membintangi film Indonesia yang buah bibir di festival-festival film luar negeri, "The Raid".
Yayan Ruhian lahir di Tasikmalaya (Jawa Barat) pada tanggal 19 Oktober. 1968. Ia menemukan gairahnya di Pencak Silat dan seni bela diri lain, menjadi bela diri profesional seni instruktur. Ruhian juga dikenal sebagai instruktur teknik pernapasan dalam yang dirancang untuk kondisi tubuh untuk menahan dampak apapun.
Pada tahun 1988, ia mulai mengajar di Perguruan Silat Tenaga Ditempatkan Indonesia (Pernapasan Teknik batin Silat Sekolah di Indonesia). Selama masa jabatannya sebagai instruktur ia melakukan perjalanan secara teratur untuk mengajar di berbagai kota dan luar negeri.
Yayan Ruhian adalah seorang guru silat dengan kehidupan sebagaimana umumnya guru beladiri lainnya. Tapi yang membedakannya dengan guru beladiri lainnya, adalah totalitasnya dalam menjalani aktivitasnya itu.
Yayan juga merupakan guru PSTD, tetapi hampir disetiap latihan, ia selalu mengenalkan banyak teknik beladiri lainnya, bukan Cuma teknik pencak silat selain PSTD, tapi juga teknik beladiri jepang seperti Aikido.
Yayan saat itu juga aktif di padepokan silat TMII dan sempat bercerita saat itu teman-temannya sesama guru pencak silat banyak yang ke luar negeri untuk melatih silat.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar